Band asal Jakarta, PeeWeeGaskins tampaknya mendewasakan diri mereka lewat album ketiga yang bertajuk 'Ad Astra Per Aspera" ini. Setelah jatuh bangun di album pertama(mini album)
Bila di album pertama mereka hanya mengandalkan kekuatan materi lagu dan mengesampingkan sound, di album kedua mereka menggarap serius sektor sound. Hasilnya, suara gitar yang dihasilkan berkualitas jauh di atas album pertama mereka. Demikian pula dengan suara instrumen lain, enak didengar dan tidak lagi mengganggu. Pertukaran posisi instrumen antara Alditsa ‘Dochi’ Sadega dan Harry ‘Eye’ Pramahardhika terasa efektif. Dochi terbukti lebih cocok memetik bas. Permainannya cukup variatif dan sound basnya yang ‘bulat’ mampu menjadi dasar bagi instrumen lainnya.
,dan album kedua "Welcoming The Sophomore". Band yang dicintai sekaligus dibenci ini nampak mengalami perkembangan signifikan.Bila di album pertama mereka hanya mengandalkan kekuatan materi lagu dan mengesampingkan sound, di album kedua mereka menggarap serius sektor sound. Hasilnya, suara gitar yang dihasilkan berkualitas jauh di atas album pertama mereka. Demikian pula dengan suara instrumen lain, enak didengar dan tidak lagi mengganggu. Pertukaran posisi instrumen antara Alditsa ‘Dochi’ Sadega dan Harry ‘Eye’ Pramahardhika terasa efektif. Dochi terbukti lebih cocok memetik bas. Permainannya cukup variatif dan sound basnya yang ‘bulat’ mampu menjadi dasar bagi instrumen lainnya.